VISUALISASI KEGIATAN



GURU ONLINE


  (fiqih lima mazhab)

BAB 01 – THAHARAH

 Kaum Muslimin sangat memperhatikan masalah thaharah. Banyak buku yang mereka tulis tentang hal itu. Mereka melatih dan mengajar anak-anak mereka berkenaan dengan thaharah. Ulama fiqih sendiri menganggap thaharah merupakan satu syarat pokok sahnya ibadah. Tidaklah berlebihan jika saya katakan, tidak ada satu agama pun yang betul-betul memperhatikan thaharah seperti agama Islam. Thaharah menurut bahasa berarti bersih. Menurut istilah fuqaha (ahli fiqih) berarti membersihkan hadas atau menghilangkan najis, yaitu najis jasmani seperti darah, air kencing, dan tinja. Hadas secara maknawi berlaku bagi manusia. Mereka yang terkena hadas ini terlarang untuk melakukan shalat, dan untuk menyucikannya mereka wajib wudhu, mandi, dan tayammum. Thaharah dari hadas maknawi itu tidak akan sempurna kecuali dengan niat taqarrub dan taat kepada Allah SWT. Adapun Thaharah dari najis pada tangan, pakaian, atau bejana, maka kesempurnaannya bukanlah dengan niat. Bahkan jika secarik kain terkena najis lalu ditiup angin dan jatuh ke dalam air yang banyak, maka kain itu dengan sendirinya menjadi suci.” Thaharah dari hadas dan najis itu menggunakan air, sebagaimana firman Allah SWT:“… dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu …. ” (Q.S. Al-Anfal : 11) “… dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih ….” (Q.S. Al-Furqan: 48) Thahur (pada ayat di atas) berarti suci pada dirinya sendiri dan menyucikan yang lain. Para ulama membagi air menjadi dua macam, berdasarkan banyak sedikitnya atau berdasarkan keadaannya, yaitu: a.                    Air Muthlaq dan Air Musta’mab.                    Air Mudhaf. Air MuthlaqAir muthlaq ialah air yang menurut sifat asalnya, seperti air yang turun dari langit atau keluar dari bumi: Air hujan, air laut, air sungai, air telaga, dan setiap air yang keluar dari bumi, salju atau air beku yang mencair. Begitu juga air yang masih tetap namanya walaupun berubah karena sesuatu yang sulit dihindari, seperti tanah, debu, atau sebab yang lain seperti kejatuhan daun, kayu atau karena mengalir di tempat yang asin atau mengandung belarang, dan sebagainya. Menurut ittifaq (kesepakatan) ulama, air muthlaq itu suci dan menyucikan. Adapun yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, bahwa tayammum lebih disukai daripada air laut, riwayat itu bertentangan dengan hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Alihi wa Sallam yang berbunyi: “Siapa yang tidak dibersihkan oleh air laut, maka Allah tidak membersihkannya.” Air Musta’malApabila kita membersihkan najis dari badan, pakaian, atau bejana dengan air muthlaq, lalu berpisahlah air bekas basuhan itu dengan sendirinya atau dengan jalan diperas, maka air yang terpisah itu disebut air musta’mal. Air semacam itu hukumnya najis, ka­rena telah bersentuhan dengan benda najis, meskipun itu tidak mengalami perubahan apapun. Air itu tidak dapat digunakan lagi untuk membersihkan hadas atau najis. Para ulama mazhab berkata: Apabila air berpisah dari tempat yang dibasuh bersama najis, maka air itu hukumnya menjadi najis. Kalau air itu berpisah tidak bersama najis, maka hukumnya bergantung pada tempat yang dibasuh. Jika tempat itu bersih, maka air itu pun suci. Sebaliknya, jia tempat itu kotor, maka air itu pun kotor. Hal itu tidak dapat dipastikan melainkan kita memperhatikan lebih dahulu tempat aliran air yang bersangkutan. Kalau hal itu tidak mungkin dilakukan, maka dianggap bahwa tempat yang dilalui air atau dibasuh itu bersih, sedangkan air yang terpisah dari tempat itu hukumnya najis.  Air musta’mal telah digunakan untuk berwudhu atau mandi sunnah, seperti mandi taubat dan mandi jum ‘at, hukumnya suci dan menyucikan untuk hadas dan najis; artinya air itu dapat digunakan untuk mandi wajib, berwudhu, atau menghilangkan najis. Adapun air musta’mal yang telah digunakan untuk mandi wajib, seperti mandi junub, dan mandi setelah haid, maka ulama Imamiyah sepakat bahwa air itu dapat menyucikan najis tetapi berbeda pendapat tentang dapat tidaknya air itu digunakan untuk menghilangkan hadas dan berwudhu, sebagian mereka membolehkan dan sebagian lain melarang. Catatan:Apabila orang yang berjunub menyelam ke dalam air yang sedikit, setelah ia menyucikan tempat yang terkena najis, dengan niat membersihkan hadas, maka menurut Imam Hambali air itu menjadi musta’mal dan tidak menghilangkan janabah, malah orang itu wajib mandi lagi. Sedangkan Syafi’i, Imamiyah dan Hanafi berpendapat bahwa air itu menjadi musta’mal tetapi menyucikan janabah orang lersebut, sehingga ia tidak wajib mandi lagi.1 Air MudhafAir Mudhaf ialah air perahan dari suatu benda seperti limau, tebu, anggur, atau air yang muthlaq pada asalnya, kemudian bercampur dengan benda-benda lain, misalnya air bunga. Air semacam itu suci, tetapi tidak dapat menyucikan najis dan kotoran. Pendapat ini me-rupakan kesepakatan semua mazhab kecuali Hanafi yang mem­bolehkan bersuci dari najis dengan semua cairan, selain minyak, tetapi bukan sesuatu yang berubah karena dimasak. Pendapat ini sesuai dengan pendapat Asy-Syahid Murtadha dari Imamiyah. Semua mazhab, kecuali Hanafi, juga sepakat tentang tidak bolehnya berwudhu dan mandi dengan air mudhaf, seperti yang disebutkan oleh Ibnu Rusyd di dalam kitab Bidayah Al-Mujtahid wa Nihayah Al-Muqtashid dan kitab Majma’ Al-Anhar.2 Hanafi berkata : “Seseorang musafir harus (boleh) berwudhu’ dengan air perahan dari pohon kurma.” 1 Ibnu Qudamah: Al-Mughni, jilid I, hal 22 cetakan ketiga dan ibnu Abidin , I;hal. 140 cetakan Al-Maimaniyah.2 Ibnu Rusyd, Bidayat Al-Mujtahid, hal. 32, cetakan 135 H. Dan kitab Majma AlrAnhar, hal 37, cetakan Istambul Ibnu Qudamah menyebutkan,3 bahwa mazhab Hanafi membolehkan berwudhu’ dengan air mudhaf. Syaikh Shadiq dari Imamiyah berkata: “Sah berwudhu dan mandi junub dengan air mawar.” Hanafi mengambil dalil atas pendapatnya bahwa air mudhaf boleh digunakan untuk berwudhu, dari ayat Al-Qur’an : “Maka jika tidak ada air, hendaklah kamu tanyammum dengan debu yang bersih..” (Q.S. Al-Maidah :6) Menurut Hanafi, makna ayat itu adalah: Jika tidak ada air muthlaq dan air mudhaf, maka bertayammumlah. Tetapi jika ada air mudhaf, maka tayammum tidak dibolehkan. Mazhab lain berdalil dengan ayat ini juga untuk melarang pemakaian air mudhaf untuk berwudhu. Mereka berkata bahwa kata al-ma’u di dalam ayat itu maksudnya air muthlaq saja, tidak mencakup air mudhaf. Dengan demikian, maksud ayat di atas (Al-Maidah : 6) adalah:  “Apabila tidak ada air muthlaq, maka bertayammumlah….” Air Dua KullahSemua mazhab sepakat, bahwa apabila air berubah warna, rasa, dan baunya karena bersentuhan dengan najis, maka air itu menjadi najis, baik sedikit atau banyak, bermata air ataupun tidak bermata air, muthlaq atau pun mudhaf. Apabila air itu berubah karena melewati bau-bauan tanpa bersentuhan dengan najis, misalnya ia berada di samping bangkai lalu udara dari bangkai itu bertiup membawa bau kepada air itu, maka air itu hukumnya tetap suci.Apabila air bercampur dengan najis, sedangkan air itu tidak berubah sifatnya, maka Imam Malik berkata berdasarkan suatu riwayat: Air itu bersih, sedikit atau banyak. Sedang mazhab yang lain, berpendapat: Jika air itu sedikit menjadi najis, dan jika banyak tetap suci. Meskipun demikian, mereka berbeda pendapat dengan ukuran banyak sedikitnya.Syafi’i dan Hambali berpendapat bahwa yang digolongkan ba­nyak itu adalah dua kullah, seperti yang disebutkan oleh hadis: “Apabila air sampai dua kullah, maka ia tidak najis”. Yang disebut dua kullah sama dengan 500 kati Iraq. Menurut sebagian syaikh Azhar, dua kullah ialah dua belas tankah. Imamiyah berkata: Yang disebut banyak itujika sampai satu karra, sebagaimana Hadis: “Apabila air itu sampai satu karra, maka ia tidak menjadi najis. “ Satu karra sama dengan 1200 kali Iraq. Kira-kira 27 tankah. Hanafi berkata: Yang disebut banyak ialah jika air itu digerakkan di satu bagian, maka bagian yang lain tidak ikut bergerak.Seperti yang telah kami jelaskan di atas, Imam Malik tidak memberikan penjelasan tentang dua kullah dan karra, dan tidak ada ukuran tertentu bagi air pada mazhab mereka, sedikit atau banyak sama saja. Yang penting, jika air itu berubah salah satu dari sifat-sifatnya, maka air menjadi najis; jika tidak, ia tetap suci. Pendapat ini sesuai dengan pendapat salah seorang Imamiyah, Ibnu Abi Aqil, berdasarkan hadis: “Air itu pada dasarnya suci. la tidak menjadi najis oleh sesuatu kecuali berubah warna, rasa, dan baunya. Tetapi hadis di atas bersifat umum, sedangkan hadis dua kullah atau karra bersifat khusus, dan khusus mesti didahulukan daripada umum. Imam Hanafi juga tidak memberikan ukuran dengan dua kullah dan karra, tetapi diukur dengan sistem gerakan sebagaimana tersebut di muka. Saya sendiri tidak mendapati penentuan dengan “ge­rakan” ini secarajelas atau athardi dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis. Catatan:Syafi’i dan Imamiyah berkata: Cairan lain seperti cuka dan minyak, menjadi najis bila tersentuh najis, sedikit atau banyak, berubah atau tidak. Inilah yang dimaksud oleh ushul syara’, seperti sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Alihi wa Sallam yang telah dikenal: “Apabila air itu sampai dua kullah maka tidaklah menajiskannya sesuatu “.Air itu ialah air muthlaq. Hanafi berkata: Hukum cairan selain air seperti air muthlaq, sedikit ataupun banyak. Sedikit najis yang menyentuh akan men-jadikan najis jika air berjumlah sedikit, dan tidak najis jika air itu banyak. Di dalam Hasyiah Ibnu Abidin44 Ibnu Abidin, I, hal. 130, cetakan AI-Maimaniyah. Hukum cairan itu seperti air menurut asalnya. Dengan demikian, jika ke dalam air perahan yang jumlahnya banyak bertumpah air kencing, maka air perahan itu menjadi najis; begitu pula darah, kaki pemerah tidaklah menajiskannya. Air Mengalir dan Air TenangMazhab-mazhab berbeda pendapat tentang air yang mengalir, Hanafi berkata: Setiap air yang mengalir, sedikit atau banyak berhubungan dengan benda atau tidak, tidaklah menjadi najis hanya karena bersentuhan dengan najis. Malah, jika ada air najis dalam sebuah bejana dan air bersih dalam bejana yang lain, kemudian kedua jenis itu dicurahkan dari tempat yang tinggi sehingga keduanya bercampur di udara dan jatuh kebawah, maka campuran kedua jenis air itu hukumnya suci. Begitu juga jika keduanya dialirkan diatas bumi.55 Ibnu Abidin, l, hal. 131. Hanafi menolak pendapat bahwa kedua macam air dibawah ini, tidak menjadi najis jika bersentuhan dengan najis, yakni: Pertama: Air tenang yang bila digerakkan salah satu bagiannya, bagian yang lain tidak ikut bergerak. Kedua: Air mengalir dengan jalan apapun. Adapun air sedikit yang tidak menjadi najis jika bersentuhan dengan benda najis, maka keadaannya seperti air tenang yang jumlahnya sedikit, yang jika digerakkan di satu bagian, bagian lain-nya ikut bergerak. Mazhab Syafi’i tidak membedakan antara air mengalir dan air tenang yang memancar atau tidak, tetapi ditetapkan berdasarkan banyak dan sedikitnya air. Banyak ialah dua kullah: Bila bersentuhan dengan najis ia tidak menjadi najis. Sedangkan air yang kurang dari dua kullah akan menjadi najis jika bersentuhan dengan benda najis. Pendapat ini berdasarkan hadis: “Apabila air sebanyak dua kullah, ia tidak membawa najis. “ Syafi’i berkata: Jika air yang mengalir itu cukup dua kullah dan tidak berubah walaupun ia bercampur barang najis, maka semua air itu suci. Jika air yang mengalir itu tidak sampai dua kullah, maka yang mengalir (bersama najis) itu hukumnya najis, sedangkan yang mengalir sebelum dan sesudahnya, hukumnya suci. Perbedaan pendapat antara Syafi’i dan Hanafi dalam hal air mengalir itujauh sekali. Hanafi berpendapat, bahwa “mengalir” itu walaupun sedikit, ada sebab yang menjadikannya suci, seperti contoh yang disebutkan di muka: Yakni sebuah bejana yang berisi air bersih, dan bejana lain yang berisi air kotor, maka keduanya menjadi suci jika dicampur denganjalan dialirkan. Sedangkan Syafi’i tidak memperlihatkan jalan bercampurnya tetapi menekankan jumlahnya. Menurut Syafi’i, sekalipun sungai yang besar, bagian air yang mengalir bersama najis tetap najis hukumnya. Dan setiap bagian yang mengalir itu terpisah dari bagian lainnya. Hambali berkata: Air yang tenang, bila kurang dari dua kullah menjadi najis walaupun hanya bersentuhan dengan najis, baik memancar ataupun tidak. Sedangkan air yang mengalir tidak menjadi najis jika bercampur dengan benda najis, kecuali berubah. Hukum-nya seperti air yang jumlahnya banyak. Pendapat ini dekat dengan pendapat Hanafi. Adapun Maliki, seperti telah kami jelaskan, berpendapat bahwa air yang sedikit tidak menjadi najis dengan hanya bersentuhan de­ngan najis, dan tidak ada beda antara air yang mengalir dan air yang tenang. Jelasnya, mereka tidak memperhatikan perubahan air itu karena najis. Jika air itu berubah karena bersentuhan dengan najis, maka ia menjadi najis. Sebaliknya jika air itu tidak mengalami perubahan apa-apa, maka hukumnya tetap suci, baik sedikit mau” pun banyak, memancar atau tidak.Imamiyah berkata: Tidak ada tanda untuk menentukan air itu mengalir atau banyak. Jika air itu berhubungan dengan air pancaran (mata air) walaupun perlahan maka dianggap air itu sama hu­kumnya seperti air banyak. la tidak menjadi najis dengan bersen­tuhan dengan najis, walaupun jumlah air itu sedikit dan berhenti. Sebab, pada mata air itu ada kekuatan pusat air dan air yang banyak. Apabila air itu tidak berhubungan dengan mata air, maka jika jum­lahnya satu karra (dua kullah) tidak menjadi najis bila bersentuhan dengan benda najis, kecuali jika berubah salah satu sifatnya. Apabila jumlahnya tidak mencapai satu karra, maka air itu menjadi najis bila bersentuhan dengan najis, baik ia mengalir ataupun tidak. Hanya saja, apabila mengalir, bagian atas air itu tidaklah najis.  Air Menyucikan NajisApabila ada air yang sedikit menjadi najis dengan bersentuhan dengan najis, tetapi tidak mengalami perubahan sifat apapun, maka Imam Syafi’i berpendapat: Jika air itu dikumpulkan sampai cukup dua kullah, ia menjadi suci dan menyucikan najis, baik cukupnya itu karena bercampur dengan air suci maupun dengan air najis, danjika air itu dipisahkan ,tetap suci hukumnya. Jika seseorang mempunyai dua atau lebih bejana, dan tiap-tiap bejana itu mengandung najis, kemudian air-air najis itu dikumpulkan dalam satu tempat hingga mencapai dua kullah, maka air tersebut suci dan menyucikan.6 Hambali dan kebanyakan fuqaha Imamiyah berkata: Air yang sedikit itu tidak menjadi bersih dengan mencukupkannya menjadi dua kullah, baik dengan air bersih maupun dengan air najis. Karena mengumpulkan air najis dengan sejenisnya tidaklah menjadikan kumpulan itu suci. Begitu pula, air suci yang sedikit menjadi najis, dengan sentuhan air najis. Oleh karena itu, jika hendak bersuci, cukuplah air itu sampai satu karra atau dengan air pancaran menurut mazhab Imamiyah, sedangkan mazhab Hambali mewajibkan sampai dua kullah. Menurut mazhab Syafi’i dan Hambali, apabila air yang banyak mengalami perubahan karena terkena najis, maka air itu dapat disucikan dengan hanya menghilangkan perubahan yang terjadi. Imamiyah berkata: Jika tidak ada mata air pada air yang banyak itu, maka tidaklah suci hanya dengan menghilangkan perubahannya; bahkan setelah hilang perubahannya kita masih harus memasukkan satu karra air suci ke dalamnya, atau menghubungkannya dengan mata air, atau ia bercampur sendiri dengan air hujan. Jika pada air itu ada mata air, maka ia suci dengan hilangnya perubahan yang terjadi, sekalipun sedikit. Maliki berpendapat: Menyucikan air yang terkena najis itu dapat dengan cara mencurahkan air muthlaq di atasnya hingga hilang sifat najis itu. Hanafi berpendapat: Air yang najis itu menjadi bersih dengan cara mengalirkannya. Jika ada air yang najis di dalam bejana, ke­mudian dicurahkan air ke atasnya hingga mengalir keluar dari tepi-tepinya, maka menjadi sucilah air itu. Begitu juga, jika ada air najis di dalam kolam atau lubang, kemudian digali lubang lain meskipun jaraknya dekat, dan dialirkan air najis pada saluran di antara kedua lubang itu sehingga semua air itu berkumpul pada satu lubang, maka semuanya menjadi suci. Jika air kembali menjadi najis karena suatu hal, maka dengan cara yang sama dapat dilakukan untuk menyucikannya, yaitu dengan menggali lubang lain dan mengalir­kannya hingga berkumpul pada satu lubang. Begitu seterusnya. Oleh karena itu, air yang tidak boleh anda gunakan untuk berwudhu ketika ia tenang, dapat anda gunakan dengan cara mengalirkannya dengan cara apapun. Bahkan,jika ada bangkai sekalipun didalamnya, atau orang kencing di bawahnya, tidak ada tanda bahwa air itu mengalir dan diketahui bahwa air itu tidak berhubungan dengan mata air, jika dialirkan, maka air itu menjadi suci. Najis-Najis
  1. Anjing: najis, kecuali mazhab Maliki yang berkata: Bejana yang dibasuh tujuh kali jika terkena jilatan anjing bukanlah karena najis melainkan karena ta’abbud (beribadat). Syafi’i dan Hambali ber­kata: Bejana yang terkena jilatan anjing mesti dibasuh sebanyak tujuh kali, satu kali diantaranya dengan tanah. Imamiyah ber­kata: Bejana yang dijilati anjing harus dibasuh sekali dengan tanah dan dua kali dengan air.

  1. Babi: Semua mazhab, berpendapat bahwa hukumnya sama seperti anjing, kecuali mazhab Imamiyah yang mewajibkan mernbasuh bejana yang terkena babi sebanyak tujuh kali de­ngan air saja. Begitu juga hukumnya dengan bangkai tikus darat (yang besar).

  1. Bangkai: Semua mazhab sepakat, bahwa bangkai binatang darat – selain manusia – adalah najis jika pada binatang itu keluar darah yang mengalir. Adapun bangkai manusia, Maliki, Syafi’i dan Hambali mengatakannya suci. Hanafi berpendapat, bangkai manusia itu najis, dan yang terkena dapat suci dengan mandi. Begitu juga pendapat Imamiyah, tetapi terbatas pada bangkai orang Islam. Dan semua mazhab sepakat bahwa kesturi yang terpisah dari kijang adalah suci.

  1. Darah: Keempat mazhab sepakat bahwa darah adalah najis ke­cuali darah orang yang mati syahid, selama darah itu berada di atas jasadnya. Begitu juga halnya dengan darah yang tertinggal pada persembelihan, darah ikan, darah kutu, dan darah kepinding (tinggi) Imamiyah berkata: Semua darah hewan yang darahnya mengalir, juga darah manusia yang mati syahid atau bukan, adalah najis. Sedangkan darah binatang yang tidak me­ngalir darahnya, baik binatang laut atau binatang darat, begitu juga tinggalan pada persembelihan, hukumnya suci.

  1. Mani: Imamiyah, Maliki dan Hanafi berpendapat bahwa mani anak Adam dan lainnya adalah najis, tetapi khusus Imamiyah mengecualikan mani binatang yang darahnya tidak mengalir, untuk binatang ini Imamiyah berpendapat, rnani dan darahnya suci, Syafi’i berpendapat, mani anak Adam suci, begitu pula semua binatang selain anjing dan babi, Hambali berpendapat mani anak Adam dan mani binatang yang dagingnya dimakan adalah suci; tetapi mani binatang yang dagingnya tidak dimakan adalah najis.

  1. Nanah: Najis menurut empat mazhab dan suci menurut Imamiyah.

  1. Kencing: Air kencing dan kotoran anak Adam adilah naps me­nurut semua mazhab.

  1. Sisa Binatang: Ada dua kelompok binatang, yaitu yang terbang dan yang tidak terbang. Masing-masing kelompok itu dibagi menjadi dua, yaitu yang dagingnya dimakan dan yang daging­nya tidak dimakan. Kelompok binatang terbang yang dagingnya tidak dimakan misalnya burung ring dan elang (Maliki menghalalkan keduanya dimakan). Binatang tidak terbang yang da­gingnya dimakan misalnya lembu dan kambing dan yang da­gingnya tidak dimakan misalnya serigala, dan kucing (Maliki menghalalkan keduanya untuk dimakan). Ada beberapa pendapat dari masing-masing mazhab tentang sisa binatang-binatang tersebut. Syafi’i berkata: Semua sisa termasuk kotoran merpati, burung ciak dan ayam, hukumnya najis. Kotoran unta dan ko­toran kambing najis. Kotoran kuda, bagal, dan lembu, semuanya najis. Imamiyah berkata: Sisa-sisa burung yang dagingnya di­makan ataupun tidak, semuanya suci; begitu juga hewan yang darahnya tidak mengalir, baik yang dagingnya dimakan maupun tidak. Adapun binatang yang mempunyai darah mengalir, jika dagingnya dimakan, seperti unta dan kambing maka sisanya suci; dan jika dagingnya tidak dimakan seperti beruang dan binatang buas lainnya maka sisanya najis. Dan setiap binatang yang dagingnya diragukan halal-haramnya, maka sisanya suci hukumnya. Hanafi berkata: Sisa-sisa binatang yang tidak terbang seperti unta dan kambing adalah najis. Adapun binatang terbang jika ia buang air besar di udara, seperti merpati dan burung ciak sisa­nya suci; jika buang air besar di bumi seperti ayam dan angsa maka sisanya najis. Hambali dan Syafi’i berkata: Sisa-sisa binatang yang daging­nya dimakan hukumnya suci; sedangkan sisa-sisa binatang yang darahnya mengalir dan dagingnya tidak dimakan hukumnya najis, baik yang terbang maupun tidak. Dan semua mazhab sepakat bahwa sisa binatang yang najis itu adalah najis.

  1. Benda cair yang memabukkan: Adalah najis menurut semua mazhab. Tetapi Imamiyah menambahkan satu ketentuan, bahwa benda cair tersebut asalnya cair. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada upaya menjadikan benda memabukkan yang cair diubah menjadi beku untuk menghindari hukum najisnya, padahal hukumnya tetap najis. Ada baiknya jika kita petik kata-kata salah seorang pengarang fuqaha Imamiyah: Ulama Sunnah dan Syi’ah sepakat tentang najisnya arak, kecuali sebagian dari kami dan sebagian dari mereka yang menyalahi ketentuan ini, dan mereka tidak diakui oleh kedua kelompok.

  1. Muntah: Hukumnya najis menurut empat mazhab dan suci me­nurut Imamiyah.

  1. Madzi dan Wadzi: Keduanya najis menurut mazhab Syafi’i, Maliki dan Hanafi, serta suci menurut mazhab Imamiyah.
 Hambali berpendapat madzi suci sedangkan wadzi najis.Madzi adalah cairan yang keluar dari lubang depan ketika ada rangsangan seksual dan wadzi adalah air amis yang keluar setelah kencing. Empat mazhab berpendapat bahwa muntah, madzi dan wadzi hukumnya najis, sedangkan Imamiyah berpendapat tidak. Bahkan Imamiyah satu-satunya mazhab yang berpendapat bahwa peluh orang yang junub, baik junub karena zina, liwat, dengan binatang, atau berusaha mengeluarkan mani dengan cara apa-pun, adalah najis. Sisa Air dalam BejanaHanafi, Syafi’i dan Hambali berkata: Sisa air anjing dan babi hukumnya najis. Mereka juga sepakat bahwa sisa air dari bagal dan keledai itu suci tetapi tidak menyucikan. Hambali berkata: Tidak boleh berwudhu dengan sisa air dari semua binatang yang daging-nya tidak dimakan kecuali kucing hutan dan yang lebih kecil darinya seperd tikus dan Ibnu Am (hampir sama dengan tikus). Hanafi menghubungkan sisa anjing dan babi itu dengan sisa peminum arak segera setelah ia meminumnya. Begitu juga halnya sisa kucing setelah makan tikus, sisa binatang buas seperti singa, serigala, harimau binatang dan harimau belang, musang, dan al-dhubu”77 Ibnu Abidin, I: 156. Imamiyah berkata: Sisa air yang diminum binatang najis seperti babi dan anjing hukumnya najis. Sisa air yang diminum binatang bersih hukumnya suci, baik binatang yang dagingnya dimakan maupun tidak. Maliki berkata: Sisa air yang diminum anjing dan babi, suci dan menyucikan serta dapat diminum.8 Hukum Khalwat Syafi’i, Maliki dan Hambali sepakat bahwa menghadap Kiblat atau membelakanginya ketika berhajat, dalam lindungan atau tempat lapang yang ada pelindungnya, hukumnya tidak haram. Mereka berselisih pendapat tentang berhajat di tempat lapang yang tidak terlindung.  Syafi’i dan Hambali berpendapat tidak haram, sedangkan Maliki berpendapat haram. Hanafi berpendapat, bahwa makruh berhajat di dalam ruangan dan haram berhajat di tempat lapang sehubungan dengan membelakangi atau menghadap Kiblat. Imamiyah berkata: Haram menghadap Kiblat dan membela­kanginya baik dalam ruangan atau di tempat lapang, ada pelindung ataupun tidak. Semua mazhab sepakat bahwa air yang suci itu dapat menyu­cikan najis dari tempat keluar kencing dan tinja.  Empat mazhab berpendapat bahwa batu memadai untuk membersihkan keduanya. Imamiyah berpendapat: Tidak memadai menyucikan tempat keluar kencing kecuali dengan air. Adapun tempat keluar tinja, da­pat memilih di antara basuhan air dan sapuan dengan tiga biji batu atau potongan-potongan kain kecil yang suci, hal ini (pilihan yang kedua) dilakukan jika najis itu tidak mengalir dari tempat keluarnya, jika mengalir maka hendaknya dibersihkan dengan air.9 Batu dan sejenisnya untuk menyapu itu jumlahnya dipastikan pada mazhab Imamiyah, Syafi’i dan Hambali, walaupun dengan kurang dari tiga biji sudah bersih. Tetapi Maliki dan Hanafi tidak menganggap jumlah batu itu sebagai syarat, hanya saja ia mengharuskan menyuci­kan najis dari tempat keluarnya, dengan benda cair yang bersih selain air.




PERTEMUAN I
MEMULAI PROGRAM MICROSOFT WORD
Microsoft Word merupakan program pengolah kata yang cukup lengkap dan lebih
otomatis. bahkan perintah dan fungsi yang disediakan oleh software ini menunjang
berbagai keperluan mulai dari pengetikan atau penyusunan naskah biasa, laporan, surat
kabar sampai dengan fax. Pada Bab ini kita akan berkenalan dengan menu Home.
Pada menu ini terdapat kelompok toolbar
• Clipboard
• Font
• Paragraph
• Styles
• Editing
A. Cara memulai aplikasi Microsoft Word
Langkah-langkah :
1. Pilih tombol Start di pojok kiri bawah tampilan windows.
2. Setelah muncul tampilan menunya pilih Program, kemudian Microsoft Office dan
Pilih
3. Microsoft Office Word 2007.
4. Muncul Gambar berikut
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
2
Unsur-unsur utama Layar Ms Word.
· Judul Windows
Baris Judul Menampilkan nama file dan aplikasi Microsoft Word, nama file sebelum
dirubah adalah Document1, Document2 dan seterusnya.
Di pojok kanan sebelahnya window terdapat button minimize, maximize
dan menutup aplikasi word
· Office Button
Digunakan untuk:
- Membuat file baru
- Membuka file
- Menyimpan file
- Mencetak
- Keluar dari word
Disebelah kanan office button terdapat button yang digunakan
untuk menyimpan, Undo, Redo dan Customize Quick Access Toolbar
· Customize Quick Access Toolbar
Digunakan untuk menampilkan button2 yang diinginkan untuk tampil pada taskbar,
sebagai contoh jika kita klik button open dan new document, akan muncul button tersebut
pada taskbar sebagai tips, tampilkan button yang sering anda gunakan untuk
mempercepat pengerjaan.
· Menu
Menu pada Ms Word 2007 ditunjukkan pada gambar berikut
Setiap menu yang aktif (yang kita Klik) akan memunculkan toolbar dibawahnya.
· Toolbar
Merupakan deretan tool-tool (gambar-gambar yang berbentuk tombol) yang mewakili
perintah dan berfungsi untuk mempermudah dan mengefisienkan pengoperasian program.
Sebagai contoh kalo kita klik menu Home, akan muncul toolbar berikut
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
3
· Kursor
Kursor atau Insertion Point merupakan indikator tempat dimana teks akan muncul jika
kita akan mengetik. Posisi ini perlu diperhatikan karena Ms Word menggunakannya
sebagai dasar dalam melakukan suatu pekerjaan yang kita perintahkan.
· Penggulung Teks
Untuk memudahkan dalam membaca suatu dokumen dengan menggulung layar vertical
dan horizontal.
· Memasukkan Teks
Setelah mengenal dasar-dasar layar Word, teks dapat langsung dimasukkan. Ada
beberapa
hal yang perlu diketahui:
Tab digunakan untuk mengidentasi pada baris pertama.
Word secara otomatis akan memulai baris baru sewaktu teks mencapai tepi
kanan halaman.
Apabila terjadi kesalahan mengetik tekan Backspace untuk menghapusnya.
Tekan enter untuk menambah baris kosong.
Titik Sisip (kursor) Digunakan untuk memulai memasukkan teks.
Penunjuk Mouse bergerak dilayar sewaktu mouse digerakkan. Penunjuk ini
tampak dalam bentuk huruf I atau panah.
Sebagai Latihan Ketiklah teks berikut:
BINA INFORMASI DAN TEKNOLOGI (BIT) MAN LHOKSEUMAWE
Bina Informasi dan Teknologi atau yang disingkat dengan BIT MAN
Lhokseumawe merupakan sebuah unit kegiatan siswa tempat berkumpulnya
siswa- siswi MAN Lhokseumawe yang berminat untuk mendalami bidang teknologi
dan informasi.
Disini akan dipelajari berbagai cabang ilmu dalam bidang IT, seperti
pemrograman, jaringan computer, internet, perakitan dan penginstalan serta
teknisi computer.
Bagi siswa- siswi yang berminat dalam bidang IT dapat segera
mendaftarkan diri, namun untuk tahap pertama cuma di terima 20 orang, yang
ditentukan melalui interview dan seleksi yang dilakukan oleh panitia.
· Memperbaiki Teks
Ketika suatu dokumen dibuat, seringkali perlu memindahkan titik sisip untuk
menambah atau menghapus teks di lokasi yang berbeda. Caranya sebagai berikut :
· Menggunakan Mouse
Geser pointer mouse yang berbentuk I-beam ke posisi yang anda kehendaki pada area
teks dan klik mouse. Jika posisi yang anda tuju tidak tampak, perlu menggulung ke lokasi
yang diinginkan, gunakan panah atas dan bawah untuk naik atau turun satu baris. Gunakan
panah double atas dan bawah (dibawah toolbar vertical) untuk naik atau turun satu
halaman.
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
4
· Menggunakan Keyboard
Jika anda menggunakan tombol pada numeric keypad, pastikan bahwa NUM LOCK
dalam keadaan off. Perhatikan tabel berikut ini.
· Menyimpan Dokumen
Untuk menyimpan dokumen klik office button kemudian pilih Save atau klik button
pada Toolbar. Akan muncul gambar berikut:
Pilihlah lokasi file (directory) pada bagian Save in:, ketiklah nama file pada bagian File
name, kemudian tekan tombol Save. Sebagai latihan berilah nama pada file yang sudah
diketik dengan nama Lat1.doc
· Menutup Dokumen
Bila sudah selesai mengerjakan suatu dokumen dan sudah selesai menyimpannya,
mungkin perlu menutup dokumen dan setelah itu mengerjakan dokumen lain. Klik office
button dan pilih Close.
· Membuka Dokumen
Untuk membuka dokumen klik office button dan pilih Open, Word akan menampilkan
dialog box berikut:
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
5
Carilah directory dan Folder Yang menampung file yang akan dibuka pada bagian Look
in lalu klik file yang akan dibuka kemudian tekan button Open maka file anda akan
ditampilkan dilayar Word. Sebagai latihan, bukalah kembali file Lat1.doc yang sudah
dibuat tadi.
· Keluar dari Word
Click tombol yang ada di pojok kanan atas window Word maka aplikasi word akan
hilang.
Latihan 1 :
Buatlah teks dibawah ini :
MICROSOFT WORD
Microsoft Word atau Microsoft Office Word adalah perangkat lunak pengolah kata
(word processor) andalan Microsoft. Pertama diterbitkan pada 1983 dengan nama Multi-
Tool Word untuk Xenix, versi-versi lain kemudian dikembangkan untuk berbagai sistem
operasi, misalnya DOS (1983), Apple Macintosh (1984), SCO UNIX, OS/2, dan Microsoft
Windows (1989). Setelah menjadi bagian dari Microsoft Office System 2003 dan 2007
diberi nama Microsoft Office Word.
Simpanlah file tersebut dengan nama Latihan – 1.
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
6
PERTEMUAN II
MEMBUAT NASKAH
A. Memulai Pembuatan Naskah
§ Aktifkan lembar kerja Microsoft Word
§ Aturlah Margin lembar kerja
§ Ketiklah naskah yang diinginkan
B. Mengatur Setting Halaman ( Margin Dan Ukuran Kertas )
1. Klik Page Layout
a. Klik Tab Margin
b. Pilih bentuk margin yang diinginkan
c. Jika tidak ada ukuran yang cocok, klik di Custom
Margin dan tentukan:
Top : Jarak antara sisi atas kertas dengan teks/naskah.
Bottom : Jarak antara sisi bawah kertas dengan teks/naskah.
Left : Jarak antara sisi kiri kertas dengan sisi kiri naskah.
Right : Jarak antara sisi kanan kertas dengan sisi kanan naskah.
Gutter : Jarak spasi tambahan pada margin kiri yang ditujukan
sebagai tempat penjilidan.
Gutter Position : Letak gutter.
Orientation : Pengaturan arah cetakan halaman dengan Portrait
(memanjang) dan Landscape (melebar).
Preview : Tampilan layar Word.
2. Paper Size
1. Klik di SIZE, kemudian tentukan ukuran kertas yang
di inginkan.
2. Jika tidak ada yang sesuai klik di More Paper Size
Contoh : A4, Legal, dll.
Width : Menentukan ukuran lebar kertas.
Height : Menentukan ukuran tinggi kertas.
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
7
C. Tata Cara Penulisan
Untuk pengetikan huruf besar di awal kata atau kalimat, tekanlah tombol Shift
bersamaan dengan tombol huruf awal kata (jika Caps Lock tidak hidup)
Untuk pengetikan naskah dalam huruf besar semua, tekan tombol Caps Lock.
Untuk menghapus kata atau kalimat sebelah kiri tekan tombol Backspace.
Untuk menghapus kata atau kalimat sebelah kanan tekan tombol Delete.
Untuk menurunkan kursor ke baris berikutnya tekan tombol Enter.
Untuk masuk ke paragraph baru tekan tombol Tab.
Untuk memberikan spasi pada suatu kata atau kalimat tekan tombol Spacing.
Untuk menuju ke awal kalimat teks tekan tombol Home.
Untuk menuju ke akhir kalimat teks tekan tombol End.
Untuk mengaktifkan tombol angka keyboard sebelah kanan tekan tombol Num
Lock.
D. Pengaturan Perataan Teks
Untuk meratakan teks, pilih salah satu bentuk perataan yang diinginkan:
Align Left (Ctrl + L) : Perataan teks sebelah kiri.
Center (Ctrl + E) : Perataan teks di tengah.
Align Right (Ctrl + R) : Perataan teks sebelah kanan.
Justify (Ctrl + J) : Perataan teks sebelah kiri dan kanan
E. Memformat Karakter Huruf Pada Naskah
Dari menu Format – Font
Font : Pengaturan huruf.
Font : Memilih jenis huruf. Contoh : Arial, Tahoma, dll.
Font Style : Bold (Memilih ketebalan huruf), Italic (Memiringkan huruf),
Underline (Memilih garis bawah pada huruf).
Size : Memilih ukuran huruf.
Font Color : Memilih warna huruf.
Underline Style : Memilih bentuk dan ketebalan garis bawah huruf.
Underline Color : Warna garis bawah huruf.
Effects : Menentukan efek cetak huruf.
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
8
Atau kita bisa mengatur format teks dari icon Toolbar Formatting.
Font : Memilih jenis huruf (Ctrl + Shift + F).
Font Size : Memilih ukuran huruf (Ctrl + Shift + P).
Bold : Huruf cetak tebal (Ctrl + B).
Italic : Huruf cetak miring (Ctrl + I).
Underline : Menggaris bawahi huruf (Ctrl + U).
Font Color : Mewarnai huruf.
Latihan 2 :
Buatlah teks dibawah ini :
Penyebaran virus dewasa ini semakin ganas, motif yang digunakanpun semakin beragam,
mulai dari hanya sekedar ”pamer” , sampai dengan merusak dan mengambil data. Media
penginfeksian pun semakin canggih mulai dari disket, LAN sampai internet. Ada satu hal yang
pasti, penyebaran virus tersebut telah membawa dampak yang cukup besar (dan menyebalkan)
bagi para pengguna komputer baik materiil maupun non materiil.
Maraknya penyebaran virus dan spyware, rupanya semakin memberikan semangat bagi para
pembuat virus lokal untuk terus ”berkarya”.
hal ini terbukti dengan keluarnya virus lokal baru dengan nama resmi W32/Kang.A atau lebih
dikenal dengan nama Kangen. Dinamakan Kangen karena setiap komptuer yang terinfeksi akan
menampilkan refrain lagu Kangen (Dewa 19) pada file MS Word atau wallpaper. Norman
Virus Control mendeteksi virus ini pada tanggal 14 April 2005 sebagai
W32/Kang.A. Cara kerja virus Kangen mempunyai kemiripan dengan virus Pesin dengan beberapa
perbedaan kecil. Sama seperti Pesin / MyHeart, Kangen menyebar melalui disket dan jaringan (File
Sharing) dan akan membuat file yang mengandung virus mirip dengan dengan icon file dokumen
MS. Word dengan ekstensi.EXE (contoh: Kangen.exe dengan ukuran 64kb). Dalam menyebarkan
dirinya melalui jaringan (file sharing), Kangen tidak dapat berjalan secara otomatis melainkan
memerlukan bantuan pihak ketiga untuk menjalankan file yang telah terinfeksi. Jika file ini
dijalankan maka akan muncul dokumen MS. Word dengan teks Refrain lagu Kangen
Pengaturan Page Set Up:
Kertas : A4
Margin :
Left : 2.5
Right : 2.5
Top : 3
Bottom : 3
Orientation : Portrait
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
9
PERTEMUAN III
MENGEDIT NASKAH
A. Membuat Block Pada Teks
Menggunakan Keyboard, tempatkan kursor pada awal kata / kalimat yang akan diblock
Tekan tombol Shift sambil menekan tanda panah ( ) ke awal kata / kalimat.
Atau bisa menggunakan Mouse
Klik kiri tanpa dilepas (drag ) pada awal kata / kalimat yang akan diblock
Seret penunjuk mouse hingga ke akhir kata / kalimat yang akan diblock
Lepas klik mouse tersebut
Untuk menghilangkan tanda block di teks klik di sembarang tempat dalam jendela
dokumen.
B. Mengcopy Kata / Kalimat
Block kata / kalimat yang akan di-copy
Klik icon atau dengan tombol Ctrl + C
Letakkan kursor pada tempat yang akan diletakkan hasil copy-an
Klik icon atau dengan tombol Ctrl + V
C. Memindahkan Kata / Kalimat
Block kata / kalimat yang akan dipindahkan
Klik klik icon atau dengan tombol Ctrl + X
Letakkan kursor pada tempat yang ingin dipindahkan.
Klik icon atau dengan tombol Ctrl + V
D. Membatalkan Perintah
Apabila dalam pengetikan tidak sengaja melakukan kesalahan, baik dalam pengeditan,
pemformatan dan lain sebagainya maka gunakan:
Undo (Ctrl + Z) : Membatalkan pengeditan.
Redo (Ctrl + Y) : Membatalkan pembatalan pengeditan
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
10
E. Change Case
Blok kalimat / kata yang ingin dirubah format hurufnya.
Klik menu Home – Change Case
o Sentence case : Mengubah kalimat pada teks dengan diawali huruf besar.
o lowercase : Mengubah kata atau kalimat dengan huruf kecil.
o UPPERCASE : Mengubah kata atau kalimat dengan huruf besar.
o Title Case : Mengubah setiap awal kata dengan huruf besar.
o tONGLE cASE : Mengubah setiap awal kata dengan huruf kecil
F. Find, Replace, and Go To
1. Find (Mencari)
o Klik icon atau tekan tombol Ctrl + F
o Ketik kata yang akan dicari di kotak Find What
o Klik Find Next untuk mencari
o Tutup jendela tampilan ( X ) Find and Replace
2. Replace (Mengganti)
o Klik icon atau tekan tombol Ctrl + H
o Ketik kata yang ada pada dokumen yang ingin diganti di kotak Find What
o Ketik kata pengganti di kotak Replace With
o Klik Replace All (Untuk mengganti semua kata) atau Replace (untuk mengganti satu
kata saja)
o Tutup jendela tampilan Find and Replace
3. Go To (Menuju Ke Halaman Tertentu)
o Klik icon atau tekan tombol Ctrl + G
o Ketik angka atau nomor halaman yang dituju pada Enter Page Number.
o Lalu klik Next
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
11
LATIHAN 3 :
BAB III
KESIMPULAN
A. SARAN
Semakin cepatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis
kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan hasil maupun kondisi yang
terbaik yang dapat dicapai.
Semakin cepatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis
kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan hasil maupun kondisi yang
terbaik yang dapat dicapai.
B. PENUTUP
Semoga makalah ini dapat menggerakkan manusia Indonesia untuk lebih
berkarya dan berinovasi sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia
sehingga mampu meningkatkan image bangsa di mata bangsa di dunia.
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
12
PERTEMUAN IV
FORMAT NASKAH
A. Mengatur Paragraf dan Spasi
Klik icon Paragraph
Klik Indent and Spacing
Pada Spacing tentukan berapa spasi yang diinginkan
Klik Ok.
Atau dengan cara lain :
Blok kalimat yang ingin diatur paragrafnya
Tekan tombol kombinasi:
o Untuk 1 spasi tekan Ctrl + 1 (Single)
o Untuk 1½ spasi tekan Ctrl + 5 (1,5 lines)
o Untuk 2 spasi tekan Ctrl + 2 (Double)
B. Bullets and Numbering
Bullets
Blok atau tandai bagian naskah yang ingin dibuat Bullets.
Klik tab Home klik icon
Untuk memilih jenis bullet klik tanda panak ke bawah, klik bullet yang anda
harapkan.
Selain itu juga bisa memilih alternatif Bulleted yang lain dengan mengklik Define
New Bullet.
Klik Character, lalu pilih jenis Bulleted yang Anda inginkan.
Klik OK
Numbered
Blok atau tandai bagian naskah yang ingin dibuat numbered.
Klik tab Home klik icon
Untuk memilih jenis bullet klik tanda panak ke bawah, klik bullet yang anda harapkan.
Selain itu juga bisa memilih alternatif Bulleted yang lain dengan mengklik Define New
Bullet.
Klik Character, lalu pilih jenis Bulleted yang Anda inginkan.
Klik OK
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
13
C. Borders and Shading
Dari tab Page Layout
Klik icon
o Page Border : Membuat garis bingkai halaman.
Setting : Memilih bentuk bingkai halaman.
Style : Memilih bentuk garis bingkai halaman.
Color : Memilih warna garis bingkai halaman.
Width : Memilih ketebalan garis bingkai halaman.
Art : Memilih jenis bingkai halaman.
Options : Memberikan pilihan pada jarak bingkai.
Klik OK
Columns
Klik tab Page Layout
Klik icon Columns
Tentukan jumlah kolom yang kalian inginkan
Jika tidak ada yang sesuai klik di More Coloums, kemudian tentukan jumlah kolom.
o Number of columns : Menentukan jumlah kolom.
o Width : Menentukan lebar kolom
o Preview : Melihat tampilan sementara
Klik OK
Drop Cap
Klik tab insert
Klik di Icon Drop Cap
Pilih Dropped atau In Margin
Seandainya bentuknya tidak sesuai klik di Drop Cap Options
Tentukan pengaturannya :
o Position : Pilih letak teks yang diinginkan.
o Font : Pilih jenis huruf.
o Lines to drop : Tentukan jumlah baris tinggi drop cap.
o Distance from text : Memodifikasi jarak drop cap dengan teks
Klik OK
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
14
LATIHAN 4 :
atuk merupakan gejala infeksi saluran
pernapasan bagian atas akibat virus,
yakni infeksi pada hidung, sinus, dan
saluran-saluran udara anda. Salesma dan
influenza merupakan contoh yang umum.
Batuk juga dapat timbul akibat iritasi
tenggorokan karena keluarnya lendir ke
bagian belakang tenggorokan. Batuk dimulai
ketika suatu zat pengganggu mencapai salah
satu reseptor di hidung,tenggorokan atau
dada.
Atur format paragraph : 1,5 Lines
Pengaturan:
Buatlah tulisan ini dengan menggunakan bullet and numbering,
font size huruf 14, jenis font arial, paragraph singel.
Simpan ketikan anda di dalam folder yang telah di tentukan
dengan nama latihan 4, jika mengalami kendala harap di tanyakan
kepada instruktur atau asisten instruktur.
Pengaturan:
1. Buatlah tulisan ini dengan menggunakan bullet and numbering,
font size huruf 14, jenis font arial, paragraph double.
2. Simpan ketikan anda di dalam folder yang telah di tentukan
dengan nama latihan 4, jika mengalami kendala harap di tanyakan
kepada instruktur atau asisten instruktur.
B
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
16
PERTEMUAN V
FORMAT LANJUTAN
A. Menyisip Nomor Halaman
Klik tab Insert
Klik icon Page Number
Klik tanda panah kebawah dan tentukan posisi number
Jika tidak ada yang sesuai, klik di Format Page Number
o Format : Memodifikasikan format nomor halaman.
Number format : Memilih format nomor halaman.
Page numbering : Mengatur urutan nomor halaman.
Continue from previous section : Penomoran halaman secara berurutan
mulai dari awal hingga akhir.
Start At : Pengaturan nomor halaman awal
B. Membuat Header dan Footer
Klik di icon Header atau Footer
Klik tanda panah ke bawah dan tentukan posisi Header
Isikan catatan atas pada kolom Header dan catatan bawah pada kolom Footer
Klik Close
C. Membuat Teks WordArt
Klik di icon WrdArt
Klik tanda panah kebawah dan pilih disain WordArt.
Edit WordArt Text: Ketik teks pada kotak teks.
Font : Memilih jenis huruf.
Size : Memilih ukuran huruf.
B (Bold) : Teks WordArt cetak tebal.
I (Italic) : teks WordArt cetak miring
Klik Ok
D. Menyisip Gambar
Klik icon ClipArt
Pada pane tugas Insert ClipArt, klik Clip Organizer dan pilih gambar yang ada.
Klik perintah Copy dan tutup jendela Microsoft Clip Organizer
Klik perintah Paste
Memasukkan gambar dari File
Klik Icon Picture
Pilih file gambar yang ada – Klik tombol Insert
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
17
LATIHAN 5 :
PERTEMUAN VI
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
18
MEMBUAT TABEL
A. Membuat Table Word
Klik tab Insert Klik icon Table
Klik tanda panah kebawah dan tentukan jumlah baris dan
kolom yang dibutuhkan.
· Jika tidak ada bentuk kolom yang sesuai, klik Insert Table
o Table size : Ukuran table.
Number of columns : Tentukan jumlah kolom.
Number of rows : Tentukan jumlah baris
o AutoFit behavior : Pengepasan tabel otomatis.
o AutoFormat : Memilih bentuk format tabel.
OK
B. Fasilitas Pengolahan Tabel
Dari menu Table, pilih:
o Draw Table : Menggambar kotak tabel.
o Insert : Menyisip tabel, kolom, baris atau sel.
o Delete : Menghapus tabel, kolom, baris atau sel.
o Select : Memilih tabel, kolom, baris atau sel.
o Merge Cells : Menggabungkan sel.
o Split Cells : Membagi sel.
o Split Table : Membagi tabel.
o Table AutoFormat : Memilih format tabel.
o Auto Fit : Mengepas kolom / baris otomatis.
o Heading Rows Repeat : Mengulangi judul tabel ke tabel halaman berikutnya.
o Convert : Mengubah jenis penulisan teks menjadi tabel atau sebaliknya.
o Sort : Mengurutkan data tabel.
o Formula : Operasi perhitungan data tabel.
o Hide Gridlines : Menyembunyikan garis bantu tabel.
o Table Properties : Memodifikasikan tabel, kolom, baris atau sel
Cara Menggunakan Formula
Letakkan kursor pada sel yang akan diisi rumus
Klik tab Layout
Klik di icon Formula
Isikan kotak Formula dengan
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
19
o =Product(Left)→ Untuk mengalikan semua bilangan yang ada sebelah kiri
o =Product(Right)→ Untuk mengalikan semua bilangan yang ada sebelah kanan
o =Product(Above) → Untuk mengalikan semua bilangan yang ada diatasnya
o =Sum(Left)→ Untuk menjumlahkan semua bilangan yang ada sebelah kiri
o =Sum(Right)→ Untuk menjumlahkan semua bilangan yang ada sebelah kanan
o =Sum(Above)→ Untuk menjumlahkan semua bilangan yang ada atasnya
Klik OK
Contoh Product :
NAMA BARANG JUMLAH BARANG HARGA PER UNIT TOTAL HARGA
TELEVISI 10 2000000
KULKAS 8 1200000
PARABOLA 12 1500000
KOMPUTER 9 4000000
DVD PLAYER 10 300000
Untuk Perkalian Gunakan Fungsi Product
=PRODUCT(LEFT)
ATAU
=B2+C2 MAKA HASILNYA D2
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
20
LATIHAN 6 :
A.
NO NAMA ALAMAT PENDIDIKAN E-MAIL
1. Febri Uteunkot SMA Dessi@yahoo.com
2. Tia Boloh Blang Ara SMP Imun@yahoo.com
3. Abral Bayu SD Dien@yahoo.com
4. Ida Kuta Makmur Sarjana Jack@yahoo.com
B.
PERANGKAT KOMPUTER
HARDISK
FLOPPY DISK CD-ROM
RAM VGA PROCESSOR
c.
TABEL GAJI KARYAWAN PT.MAKMUR JAYA
LHOKSEUMAWE
NAMA
KARYAWAN
GAJI
POKOK
BONUS
PRESTASI
TOTAL GAJI
BULANAN
Syawal 2500000 1000000
Baizura 5000000 1500000
Tuti 3200000 1200000
Nova 4000000 2000000
Zia 3500000 1800000
TOTAL PENGELUARAN GAJI
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
21
PERTEMUAN VII
MENGGUNAKAN DRAWING
Cara Menggunakan AutoShapes
Membuat AutoShape
Klik tab Insert Klik icon Shapes
Klik tanda panah kebawah
Pilih bentuk yang diinginkan
Letakkan penunjuk mouse diawal gambar
lalu drag (seret) sesuai dengan keinginan, lalu lepas
drag-nya.
Memasukkan Teks pada AutoShape
Klik gambar AutoShape yang ingin diisi teks di
dalamnya
Klik icon Text Box
Klik pointer pada gambar AutoShape yang ingin
diisi tulisan di dalamnya
Ketikkan Teks yang diinginkan dalam kotak tersebut
Atau
Klik kanan gambar AutoShape yang ingin diisi teks di dalamnya
Klik Add Text
Ketikkan Teks yang diinginkan dalam kotak tersebut
ILMU PENGETAHUAN
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
22
LATIHAN 7 :
GOOD LUCK
SUKSES SELALU…!!!
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
23
PERTEMUAN VII
RUMUS
A. Membuat Typesetting Matematis
B. Klik tab Insert Klik icon Equation
Klik tanda panah kebawah dan pilih jenis Equation yang anda inginkan
Jika tidak ada yang cocok klik di Insert New Equation
Ketik Equation yang anda inginkan
Jika telah selesai klik sembarang tempat dalam lembaran kerja
Gambar
Tampilan Equation
C. Subscript (Pangkat bawah) dan Superscript (Pangkat Atas)
Blok huruf atau kalimat yang akan dijadikan subscript atau superscript
Klik tab Insert dan klik icon Subscript atau Superscript
Dapat juga dengan mtekan tombol kombinasi:
o Ctrl + = atau klik icon (untuk subscript / huruf agak kecil dan kebawah sedikit)
o Ctrl + Shift + = atau klik icon (untuk superscript / huruf agak kecil dan sedikit
ke atas)
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
24
LATIHAN 8 :
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
25
PERTEMUAN IX
MENCETAK / PRINT
Langkah yang dilakukan untuk mencetak dokumen adalah :
Klik icon Office Button
Pilih Print Atau tekan tombol alternatif Ctrl + P di keyboard
Tentukan jenis printer pada kotak Printer Name
Pada kotak Page range :
o All : Untuk mencetak semua lembaran pada file tersebut
o Current page : Mencetak hanya pada halaman dimana kursor itu diletakkan
o Pages : Mengisi halaman dokumen yang akan dicetak
o Number of Copies → Untuk mencetak dokumen berapa rangkap halaman yang
akan di print
o Properties → Untuk mengatur setup mencetak
Klik Ok
Modul Panduan Microsoft Word
Bina Informasi Dan Teknologi ( BIT )
MAN Lhokseumawe
Created By :Susandra
26
Modul Panduan Microsoft Word
15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar